SIDOARJO – Pelepasan peserta didik kelas IX SMP PGRI 1 Buduran benar-benar bertaburkan doa, motivasi, dan prestasi. Bagaimana tidak. Mulai Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Sidoarjo, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, semuanya memberikan doa dan motivasi untuk peserta didik.
Sebanyak 175 orang peserta didik kelas IX lulusan ke-42 SMP PGRI 1 Buduran mengikuti kegiatan pelepasan di Gedung Rohmatul Ummah Sidoarjo, Rabu (21/6/2023). Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 orang peserta didik adalah peserta didik berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Bidang non-akademik di antaranya: Pramuka, seni budaya, olahraga, dll.
Hadir pada kegiatan tersebut: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Ng. Tirto Adi, M.Pd; Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Sidoarjo, Suprapto , S.Pd, M.Pd; Ketua Komite SMP PGRI 1 Buduran, Suntono; dan Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, para pendidik dan tenaga kependidikan SMP PGRI 1 Buduran, para orang tua/wali peserta didik, dan semua peserta didik kelas IX.
Kegiatan yang bertema “Berdasar Budi Pekerti, Berkompetensi, Berkompetisi, Meraih Prestasi” ini dimulai pada pukul 08.00 dengan cucuk lampah penari yang memandu rangkaian prosesi. Dibuka dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan penampilan Tari Dyah Ayu Gayatri. Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh peserta didik. MC (Master of Ceremony) pun dari peserta didik.
Dalam sambutannya, Ketua panitia, Siti Tri Mudayana, S.Pd melaporkan bahwa kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama berbagai pihak, termasuk di dalamnya warga sekolah. Yang didanai oleh orang tua/wali peserta didik dan sponsor.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengucapkan selamat dan sukses untuk peserta didik kelas IX yang akan dilepas dari sekolah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meraih kesuksesan, khususnya budi pekerti. “Pendidikan karakter awalnya di rumah, diteruskan di sekolah. Orang tua/wali peserta didik tinggal menguatkan,”katanya.
“Alhamdulillah, kami sudah mengembangkan potensi peserta didik: akademik dan non-akademik. Non-akademik terutama di bidang seni budaya, sudah banyak prestasi. Kami tidak ingin sekolah ini hanya dikenal prestasi seni saja. Kami rencakan pengembangan digital. Ini sudah mendapat dukungan dari yayasan,”jelasnya.
Menurutnya, SMP PGRI 1 Buduran sudah membekali peserta didiknya dengan soft sklills. Sebagai bukti adalah gelar karya peserta didik kelas IX. Kompetensi ini bisa menjadi bekal untuk terjun ke masyarakat. Seperti muatan lokal: Tata Boga, Karya Seni, English Conversation, dan Tata Busana. “Harapan ini bisa diwujudkan dengan keinginan dan motivasi yang tinggi, serta dukungan keluarga,”ujarnya.
Indrajayanti melaporkan, untuk AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) SMP PGRI 1 Buduran yang pesertanya 45 orang, hasilnya sudah bagus. Hasil AKM tahun 2021, tahun 2022, dan tahun 2023, kemampuan literasi dan numerasi peserta didik SMP PGRI 1 Buduran selalu di atas nilai rata-rata nasional. Bahkan, selalu menunjukkan peningkatan.
Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Sidoarjo, Suprapto, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, di Sidoarjo terdapat 18 sekolah PGRI. Sebanyak 11 SMP, 2 SMA, dan 5 SMK. “Salah satunya SMP PGRI 1 Buduran, yang sudah punya branding, sudah maju, dan sudah punya nama. Buktinya, MC, dirijen, dan pembaca doa, semuanya anak-anak. Bahkan, di antaranya peserta didik kelas VII. Luar biasa. Ini tidak mudah,”katanya.
Dikatakan, SMP PGRI 1 Buduran akan mengikuti Olimpiade PGRI tingkat nasional di Palembang akhir tahun 2023. Mengikuti kompetisi seni tari, dengan membawakan tari tradisi berjudul “Tari Kedunglulang Tanggulangin”. Fakta ini menjadi indikator bahwa SMP PGRI 1 Buduran adalah sekolah unggulan yang berprestasi.
“Saya doakan, semoga para peserta didik SMP PGRI 1 Buduran, kelak ada yang menjadi menteri, bahkan menjadi presiden. Kuliah semua, mulai S-1, S-2, dan S-3. Karena itu jangan pesimistis, namun harus optimistis. ‘Man jadda wa jadda’ (siapa yang sungguh-sunggu akan sukses). Oleh karena itu harus punya cita-cita (impian) setinggi-tingginya,”katanya.
“Diniati ikhtiar dengan belajar yang sungguh-sungguh. Tidak ada anak yang bodoh, tapi yang ada anak yang malas. Intinya tiga hal: niat-ikhtiar-belajar. Contohnya Putri Ariyani yang menjadi juara menyanyi America’s Got Talent. Tanamkan kepercayaan diri: saya harus bisa. Pesan saya: terus belajar, belajar, dan belajar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Ng. Tirto Adi, M.Pd mengucapkan selamat dan sukses untuk 175 orang peserta didik kelas IX SMP PGRI 1 Buduran yang dilepas. “Semua anak-anak ini adalah anak-anak berprestasi. Semuanya anak-anak yang hebat. Ini sebagai bukti orang tua dan guru bisa menggali potensi bakat dan minat mereka, termasuk di dalamnya anak-anak PDBK,”katanya.
Menurutnya, SMP PGRI 1 Buduran adalah salah satu SMP swasta terbaik di Kabupaten Sidoarjo. Indikatornya banyak, di antaranya kepercayaan masyarakat masih tinggi, dan punya prestasi di bidang akademik dan non-akademik. “SMP PGRI 1 Buduran ini selalu ‘nguri-uri’ (melestarikan) budaya Jawa, diaktualisasikan dengan Campursari Pandan Wangi yang dulu sering tampil siaran di TVRI Jawa Timur,”ujarnya.
“Saya berpesan tiga hal: ilmu diperoleh dengan cara belajar, barokahnya ilmu tergantung orang yang menerima mengamalkan atau tidak, manfaat ilmu ditentukan oleh taat tidaknya orang yang menerima ilmu kepada orang yang memberi ilmu,”jelasnya.
Dikatakan, jika ingin sukses kata kuncinya adalah “taat”. Jangan pernah “memantan-mantankan”/”membekas-bekaskan” guru. Ini tidak boleh dilakukan, sebab dalam dunia pendidikan harus menjaga ‘adab”. Termasuk juga dengan orang tua. Anak yang berbakti teruji saat orang tua sudah tua renta.
Kegiatan pelepasan kelas IX tersebut dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Alumni SMP PGRI 1 Buduran, dan ditutup dengan tampilan paduan suara yang menyanyikan 3 judul lagu: Suwe Ora Jamu, Rungkat, dan Ikan dalam Kolam. (Koesmoko, Humas SMP PGRI 1 Buduran)