Edi Sutarno (kaos) menerima paket bantuan dari PGRI Kabupaten Sidoarjo

Lumajang – ketika gempa terjadi, waktu itu saya sedang istirahat, dan tidak begitu terasa saat gempa pertama. Sekira jam 2 siang, ketika terjadi gempa bumi yang kedua, kami tidak sempat menyelamatkan diri keluar rumah. Dan tertimpa reruntuhan rumah di dalam bersama kedua orang tua.

Cerita itu disampaikan Edy Sutarno, GTT (Guru Tidak Tetap) di SDN Kaliuling 3, Kecamatan Tempursari–Lumajang, saat diwawancarai Infokom PGRI Sidoarjo bersama rombongan dari Sidoarjo, Sabtu (23/5/2021).

Seluruh rumahnya rata dengan tanah, tidak ada satupun bangunan yang berdiri kokoh. “Tapi Alhamdulillah, atas izin Allah, kami masih selamat, walaupun sempat tertimpa reruntuhan rumah,” katanya.

Kondisi rumah yang ditinggali Edi Sutarno dan keluarga

Diceritakannya, seusai kejadian berlangsung ia bersama saudara yang lain bergegas berusaha mengeluarkan kedua orang tua dan kakek yang masih tertimbun reruntuhan melalui atap rumah. Dan Alhamdulillah mereka semua selamat, tidak terdapat luka yang cukup berarti, walaupun menunggu beberapa saat untuk mengeluarkan mereka karena harus bongkar atap (genting).

Dia juga mengatakan, karena ini adalah musibah yang tidak mungkin ditolak. Maka, semoga diantara Pemerintah Kabupaten Lumajang dan masyarakat saling mengerti atas kejadian ini.“Kami sampaikan ucapan terima kasih atas apa yang sudah diberikan oleh PGRI Sidoarjo. Saya pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya. Dan Allah-lah yang bisa membalas atas kebaikan panjenengan semua,” ucapnya.

Diketahui, Edi bersama keluarga kini tinggal di Huntara (hunian sementara) yang dibangun relawan TNI Yon Zipur Malang. Bersma 12 rumah lainnya, Dusun Iburaja Desa Kaliuling Kecamatan Tempursasi Lumajang juga didirikan posko BNPB, nomor posko 3.

Rumah yang ditempati orang tua Edi, berdiri diatas lahan rumah yang roboh, dengan sebagian dinding dari terpal. Sedangkan atap sudah dipasang berbahan seng. Sedangkan rumahnya sendiri, masih menggunakan terpal.

Di rumah orang tuanya, ada dua kamar yang bisa ditempati kakeknya, satu kamar lagi ditempati kedua orang tuanya. Edy dan kedua kakanya, menempati Huntara disebelahnya yang jauh lebih sederhana daripada rumah kedua orang tua.

Edy Wuryanto (empat dari kanan) menyerahkan paket bantuan korban gempa bumi untuk Rivaldo Maulana, siswa SMPN 2 Tempursari Lumajang

Selain Edy, ada juga dua pelajar dari SMPN 2 Tempursari yang rumahnya menjadi korban gempa bumi. Yakni Selomita, dan Rivaldo Maulana, sama-sama kelas 8, yang lokasi rumahnya masih satu area. Emil/Infokom

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here